Mengenal Paracetamol, Dosis, Aturan Pakai dan Efek Samping
Paracetamol merupakan salah satu jenis obat yang dapat digunakan untuk menembuhkan demam serta menekan rasa sakit (nyeri), dengan tingkat ringan sampai dengan sedang. Beberapa gangguan kesehatan dapat disembuhkan dengan mengonsumsi paracetamol. Sebut saja demam, sakit kepala, keseleo, sakit gigi serta gejala pilek.
Efek konsumsi paracetamol umumnya akan terasa setelah satu jam, di mana hal tersebut akan bertahan hingga beberapa jam.
Dosis Paracetamol
Penggunaan paracetamol tidak boleh diberikan secara sembarangan. Anda harus mengikuti dosis yang dianjurkan. Berikut ini adalah anjuran dosis paracetamol yang bisa Anda ikuti.
1. Untuk Mengobati Demam
- Dewasa: dua kapsul atau tablet 500 mg, dikonsumsi setiap 4-6 jam sekali, dosis maksimal per hari adalah 4000 mg.
- Anak-anak 12 tahun ke atas: 325 mg-650 mg, dikonsumsi setiap 4-6 jam sekali atau 1000 mg setiap 6-8 jam sekali.
- Anak-anak di bawah 12 tahun: sediaan sirup 120 mg-500 mg, dikonsumsi setiap 4-6 jam sekali, maksimal 4 dosis dalam sehari.
- Bayi 1-2 bulan: sediaan drop sebanyak 30-60 mg, dikonsumsi setiap 8 jam sekali.
2. Untuk Mengobati Nyeri
- Dewasa: dua tablet 500 mg, dikonsumsi setiap 4-6 jam sekali, dosis maksimal per hari adalah 4000 mg.
- Anak-anak di atas 12 tahun: 325-650 mg per dosis, dikonsumsi setiap 4-6 jam sekali.
- Anak-anak di bawah 12 tahun: sediaan sirup 120 mg-500 mg, dikonsumsi setiap 4-6 jam sekali, maksimal 4 dosis dalam sehari.
- Bayi 1-2 bulan: sediaan drop sebanyak 30-60 mg, dikonsumsi setiap 8 jam sekali.
Selain itu, ada juga sediaan bentuk lain misalnya infus dan suppositoria, di mana dosis penggunaanya biasanya akan ditentukan dan diberikan langsung oleh dokter sesuai dengan kebutuhan atau kondisi pasien.
Aturan Pakai Paracetamol
Seperti yang sudah disinggung di depan, penggunaan paracetamol tidka boleh sembarangan. Di mana Anda harus mengonsumsinya sesuai dengan aturan yang tertera pada kemasan. Atau jika Anda mendapatkannya dari dokter, maka penggunaannya harus mengacu pada anjuran dokter tersebut.
Pastikan Anda tidak menambah atau mengurangi dosis, kecuali jika Anda sudah mengkonsultasikannya dengan dokter. Pasalnya, jika Anda mengalami overdosis paracetamol, maka Anda akan mengalami beragam efek samping yang tidak boleh diremehkan.
Adapun paracetamol ini sendiri dapat dikonsumsi dengan cara ditelan seperti halnya Anda mengonsumsi obat biasanya. Namun ada yang harus Anda perhatikan, di mana pemakaian atau konsumsi paracetamol ini bol hanya diperuntukkan dalam jangka waktu pendek.
Apabila keluhan yang Anda derita tidak mengalami penurunan tiga hari mengonsumsi paracetamol, atau justru Anda mengalami gejala lainnya, maka sebaiknya Anda segera menghentikannya dan segera menghubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan medis yang tepat.
Sementara itu untuk urusan penyimpanan, paracetamol sebaiknya disimpan di tempat yang kering dengan suhu ruangan. Pastikan Anda menjauhkannya dari jangkauan anak-anak agar tidak disalahgunakan, serta paparan langsung sinar matahari.
Efek Samping Obat Paracetamol
Penggunaan paracetamol diketahui sangat jarang menimbulkan efek samping bagi pemakainya. Namun dalam beberapa kasus, bisa saja Anda akan mengalami efek samping akibat konsumsi paracetamol, antara lain sebagai berikut:
- Ruam kulit, gatal hingga pembengkakan, khususnya bagi Anda yang sensitif terhadap alergi.
- Tekanan darah rendah,
- Detak jantung yang lebih cepat.
- Terjadinya kelainan darah seperti jumlah sel darah putih yang terlalu rendah, atau jumlah sel trombosit yang terlalu rendah.
- Terjadinya kerusakan hati dan ginjal jika mengonsumsi paracetamol dalam dosis yang terlalu banyak.
Peringatan dan Perhatian saat Mengonsumsi Paracetamol
Paracetamol secara umum sangat aman digunakan. Maka tidak mengherankan jika paracetamol kerap kali dipilih untuk meredakan demam dan nyeri.
Hanya saja, perlu ada perhatian dan kehati-hatian bagi beberapa orang dengan kondisi seperti berikut ini:
- Orang yang pernah memiliki riwayat alergi terhadap paracetamol atau obat lain.
- Orang yang memiliki gangguan hati atau ginjal.
- Orang dengan kebiasaan minum alkohol.
- Orang yang sedang mengonsumsi obat epilepsi.
- Orang yang sedang menjalani pengobatan tuberkulosis.
- Orang yang sedang menggunakan obat-obatan pengencer darah.
Jika Anda termasuk salah satu golongan di atas, maka sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi paracetamol.