Pengertian Frasa, Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Frasa, Ciri, Jenis dan Contohnya. Materi pembahasan tentang frasa yang meliputi definisi secara umum maupun pengertian frasa menurut para ahli, ciri-ciri frasa, jenis, macam-macam frasa serta contoh kalimat frasa yang benar.
Pada artikel sebelumnya juga telah kami bahas materi tentang definisi teks cerita ulang dan juga ciri-ciri teks editorial yang dapat soba pelajari di halaman lainnya. Lalu untuk hari ini tim redaks RUMUSPELAJARAN.COM akan mencoba mengulas tentang arti dan maksud dari frasa. Lantas apakah yang dimaksud dengan frasa? Sebelum menuju ke pengertian frasa, akan kami berikan sedikit gambaran agar nantinya sobat mudah memahamina.
Pasti sobat sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kalimat. Pada dasarnya sebuah kalimat itu tersusun atas beberapa satuan. Kemudian satuan itu terdiri dari satu kata atau lebih. Dan satuan pembentuk kalimat tersebut menempati fungsi tertentu. Fungsi tersebut yaitu Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Pelengkap (Pel.), dan Keterangan (Ket.).
Fungsi diatas tentunya tidak diwajibkan ada dalam sebuah kalimat. Namun ada dua fungsi yang harus ada di dalam sebuah kalimat, yaitu Subjek (S) dan Predikat (P). Kemudian fungsi di dalam kalimat bisa tersusun atas kata, frasa, maupun klausa. Dalam materi kali ini akan fokus pada pembahasan tentang frasa.
Untuk lebih jelasnya langsung saja berikut ini adalah definisi frasa yang meliputi ciri-ciri, jenis serta contoh kalimat frasa. Sehingga soba dapat memahami apa itu frasa. Agar tidak lupa ada baiknya sobat siapkan buku dan alat tulis guna mencatat poin-poin penting dalam pembahasan frasa ini.
Pengertian Frasa
Frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Frasa tidak memiliki predikat, sehingga frasa tidak bisa membentuk kalimat sempurna.
Sebagai contoh: Semua siswa sedang bermain bola di halaman sekolah.
Perhatikan penjelasan fungsi kalimat di atas:
- Semua siswa (S)
- Bermain bola (P)
- Di halaman sekolah (Ket. tempat).
Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa, yaitu ‘semua siswa’, ‘bermain bola’, dan ‘di halaman sekolah.
Pengertian Frasa Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli tentang pengertian frasa yang dapat sobat gunakan sebagai rujukan atau referensi.
Lyons
Pengertian frasa menurut Lyons (Soetikno, 1995:168) adalah sebuah kelompok kata yang secara gramatikal sepadan dengan satu kata dan tidak mempunyai subjek dan predikat sendiri.
Ramlan
Pengertian frasa menurut Ramlan (Bagus, 2008:2) adalah satuan gramatikal yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melebihi dari suatu batas fungsi yang ada dalam unsur klausa.
Kridalaksana
Pengertian frasa menurut Kridalaksana adalah gabungan antara 2 kata atau lebih yang mempunyai sifat tidak prediktif, gabungan tersebut bisa rapat, bisa renggang.
Tarmini
Pengertian frasa menurut Tarmini (2012:11) adalah suatu konstruksi yang terdiri atas 2 konstituen atau lebih yang dapat mengisi fungsi sintaksis tertentu yang ada dalam kalimat. Tetapi tidak melebihi dari batas-batas fungsi klausa atau disebut dengan frasa itu sifatnya nonprediktatif.
Putrayasa
Pengerttian frasa menurut Putrayasa (Bagus, 2008:3) adalah suatu kelompok kata yang memiliki kedudukan sebagai suatu fungsi dalam kalimat yang tidak semuanya dari frase itu sendiri yang terdiri dari kelompok kata.
Ciri-ciri Frasa
Frasa mempunyai ciri khas untuk membedakan dengan satuan bahasa lainnya, antara lain adalah sebagai berikut:
- Bersifat nonpredikatif
- Terdiri minimal dua kata atau lebih.
- Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.
- Memiliki fungsi gramatikal dalam kalimat.
- Wajib memiliki satu makna gramatikal.
Jenis-jenis Frasa dan Contohnya
Jenis frasa dapat digolongkan menjadi bermacam-macam berdasarkan persamaan dstribusi dalam unsurnya, kategori kata yang menjadi sebuah unsur pusatnya, kedudukan, dan juga makna yang berada dalam kandungannya.
Pembagian Frasa Berdasarkan Persamaan Distribusi dengan Unsurnya
Berdasarkan dari persamaan distribusi pada unsurnya, frasa dibedakan menjadi dua yaitu frasa eksosentris dan frasa endosentris. Berikut ini adalah penjelasannya
1. Frasa Eksosentris
Frasa Eksosentris adalah frasa yang tidak memiliki persamaan kedudukan dalam unsurnya. Frasa eksosentris juga tidak memiliki unsur pusat atau UP.
Contoh frasa eksosentris (lihat frasa yang dicetak miring):
- Mereka bertemu di lapangan
- Guru di ruangan
- Kedua orang itu mengadakan jual beli
- Anak itu mengadu pada ayahnya
2. Frasa Endosentris
Frasa Endosentris ialah frasa yang kedudukannya sejajar, sehingga pada sebuah fungsi tertentu bisa digantikan oleh suatu unsurnya. Unsur frasa yang bisa menggantikan fungsi tertentu dalam frasa tersebut disebut sebagai unsur pusat. Dalam hal ini frasa endosentris merupakan frasa yang mempunyai unsur pusat.
Frasa endosentris sendiri terbagi menjadi 3 jenis yaitu Frasa Endosentris yang Koordinatif, Frasa Endosentris yang Atributif dan Frasa Endosentris yang Apositif. Berikut ini adalah penjelasannya.
- Frasa Endosentris yang Koordinatif adalah frasa endosentris yang terdiri dari unsur-unsur yang setara. Biasanya dihubungkan dengan kata penghubung “dan” dan “atau”.
Contohnya: meja dan kursi sedang dicat.
- Frasa Endosentris yang Atributif adalah frasa endosentris yang tersusun dari unsur-unsur yang tidak setara.
Contohnya: Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu milik Haji Mahmud.
- Frasa Endosentris yang Apositif: secara semantik, unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif memiliki makna sama dengan unsur yang lain. Unsur yang dipentingkan merupakan unsur pusat, sedangkan unsur keterangan merupakan aposisi.
Contohnya: Ani, putri Pak Rudi, berhasil menjadi pelajar teladan.
Pembagian Frasa Berdasarkan Kategori Kata dengan Unsur Pusatnya
Berdasarkan dari kategori kata yang menjadi sebuah unsur pusatnya, frasa dibedakan menjadi enam bagian, yaitu frasa nomina, frasa verba, frasa ajektifa, frasa numeralia, frasa preposisi, dan juga frasa konjungsi. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Frasa Nomina / Frasa Benda
Frasa nomina adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata benda. Unsur pusat frasa benda, yaitu kata benda.
Contoh frasa nomina:
- Agus menerima hadiah ulang tahun.
- Agus menerima hadiah.
Alasannya karena frasa hadiah ulang tahun di kalimat distribusi sama dengan kata benda hadiah.
2. Frasa Verba / Frasa Kerja
Frasa verba adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata kerja atau verba.
Contoh frasa verba: Atika sejak tadi akan menulis dengan pensil baru.
Alasannya karena frasa akan menulis adalah kata kerja dan distribusinya sama dengan kata kerja menulis.
3. Frasa Adjektiva / Frasa Sifat
Frasa adjektiva adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata sifat. Mempunyai inti berupa kata sifat. Kesamaan dari distribusi tersebut bisa dilihat dari contoh frasa berikut ini.
Contoh frasa adjektiva:
- Lukisan yang dipamerkan itu memang bagus-bagus.
- Lukisan yang dipamerkan itu-bagus-bagus.
- Rumahnya indah sekali.
- Dia memang baik sekali.
- Jalannya sangat parah.
- Dia anak yang pemalu di antara temannya.
4. Frasa Numeralia / Frasa Bilangan
Frasa Numeralia adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata bilangan. Biasanya frasa numeralia atau frasa bilangan ini dibentuk dengan menambahkan kata bantu bilangan atau kata penggolong.
Contohnya: Lima orang serdadu menghampirinya ke tempat itu.
5. Frasa Preposisional / Frasa Depan
Frasa preposisional adalah frasa yang terdiri atas kata depan dengan kata lain sebagai unsur penjelas.
Contoh: Laki-laki di depan itu mengajukan pertanyaan kepada pembicara.
6. Frasa Konjungsi
Frasa konjungsi adalah salah satu frasa yang ditandai dengan sebuah konjungsi atau kata penghubung. Frasa konjungsi bisa dikatakan sebagai frasa verbal atau keterangan.
Contoh frasa konjungsi:
- Tadi pagi.
- Tengah malam.
- Kemarin malam.
- Besok pagi.
- Terus berlari.
Pembagian Frasa Berdasarkan Kedudukannya
Berdasarkan kedudukannya, frasa terbagi menjadi dua kategori, yaitu frasa setara dan frasa setara bertingkat.
1. Frasa Setara
Suatu frasa dapat disebut setara apabila unsur penyusunnya memiliki kedudukan yang setara atau sama.
Contohnya: Saya dan Kakak makan-makan dan minum-minum di ruang tamu.
Frasa “saya dan kakak” merupakan frasa sama, karena antara unsur “saya” dan unsur “kakak” memiliki kedudukan yang setara atau tidak saling menjelaskan.
Begitu juga dengan frasa “makan-makan” dan “minum-minum” termasuk frasa setara.
Ciri-ciri dari frasa setara biasanya ditandai oleh adanya kata ‘dan‘ / ‘atau‘ di antara kedua unsurnya.
2. Frasa Bertingkat
Frasa bertingkat adalah frasa yang terdiri atas inti dan atribut.
Contoh: Ayah akan pergi nanti siang.
Frasa “nanti siang” terdiri atas unsur atribut dan inti.
Pembagian Frasa Berdasarkan Makna yang Dikandungnya
Berdasarkan makna yang telah dikandung atau yang mempunyai unsurnya, Frasa dibedakan menjadi tiga bagian yaitu frasa biasa, frasa idiomatik, dan frasa ambigu.
1. Frasa Biasa
Frasa biasa ialah sebuah frasa yang tersusun berdasarkan dari pembentukannya berupa makna sebenarnya (makna denotasi).
Contohnya (lihat frasa yang dicetak miring):
- Ayah membeli kambing jantan.
- Ibu membeli ayam dan ikan di pasar.
2. Frasa Idiomatik
Frasa idiomatik merupakan kebalikan dari frasa biasa, artinya frasa yang tersusun berdasarkan pembentukannya berupa makna yang bukan sebenarnya (makna konotasi).
Contohnya:
- Andi orangnya sangat ringan tangan. (arti; suka membantu)
- Ayah anak itu banting tulang mencari nafkah. (arti: bekerja)
3. Frasa Ambigu
Frasa ambigu ialah sebuah frasa yang mempunyai makna lebih dari satu atau makna ganda tergantung dari penggunaannya pada suatu kalimat.
Contoh:
- Panjang tangan. (arti: ‘panjang pada sebuah tangan’ atau ‘suka mencuri’).
- Kambing hitam. (arti: ‘kambing memiliki warna hitam’ atau ‘orang yang disalahkan’).
- Keras kepala. (arti: ‘kepala yang sangat keras’ atau ‘orang yang tidak mau mendengarkan nasehat dari orang lain’).
Nah itulah materi pembahasan tentang pengertian frasa, ciri, jenis dan contoh kalimat frasa yang benar. Semoga bermanfaat bagi sobat yang membutuhkan informasi atau referensi tentang definisi frasa. Jangan lupa pelajari juga jenis teks deskripsi dan juga struktur teks diskusi yang telah kami sajikan di halaman lainnya.