Pengertian Integrasi Sosial Definisi Proses Syarat Faktor Manfaat dan Contohnya

Pengertian Integrasi Sosial, Proses, Syarat, Faktor, Manfaat dan Contohnya

Pengertian Integrasi Sosial, Proses, Syarat, Faktor, Manfaat dan Contohnya. Pembahasan mengenai integrasi sosial yang meliputi pengertian secara umum dan pengerian menurut para ahli, proses/tahapan, syarat-syarat, faktor, manfaat serta contoh-contoh integrasi sosial dalam masyarakat Indonesia, baik di dalam kehidupan sehari-hari, di sekolah, ataupun di dalam suatu kelompok.

Apa itu integrasi sosial, bagaimana proses terbentuknya integrasi sosial, apa tujuan integrasi sosial, apa saja bentuk integrasi sosial? Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.

Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.

PELAJARI JUGA: SEJARAH PPKI DAN JUGA PENGERTIAN NORMA

Mungkin banyak diantara sobat sekalian sudah tidak asing lagi dengan yang namnya integrasi sosial. Apalagi jika sobat masih berada di bangku sekolah. Mengingat materi ini termasuk salah satu dari pelajaran Sosiologi.

Namun kami juga merasa masih ada yang belum paham mengenai definisi integrasi sosial ini. Sangat pas sekali karena hari ini tim redaksi RUMUSPELAJARAN.COM akan mencoba membahas materi pelajaran sosiologi mengenai pengertian integrasi sosial lengkap dengan proses, syarat, faktor, manfaat dan contohnya. Pada artikel sebelumnya juga telah sajikan materi pelajaran Bahasa Inggris mengenai pengertian tenses dan juga materi pelajaran TIK tentang definisi software di halaman lainnya.

Pengertian Integrasi Sosial

Integrasi sosial berasal dari kata integritas dan sosial, dimana integritas dalam bahasa inggris disebut dengan “integration” memiliki arti kesempurnaan atau keseluruhan. Sedangkan sosial merupakan hubungan dan juga timbal balik atas tindakan yang dilaksanakan oleh masyarakat.

Dengan begitu, di dalam integrasi sosial akan terjadi penggabungan dari beberapa unsur yang berbeda sehingga dapat bekerja sama dengan unsur yang lain. Tindakan yang dilakukan masyarakat ini akan timbul adanya gejala sosial tentang harapan atau keinginan, jika gejala sosial dan keinginan ini tidak dapat dijalankan, maka akan memicu adanya permasalahan sosial, hingga akhir permasalahan menimbulkan adanya konflik/integritas dalam masyarakat.

Jadi dapa disimpulkan bahwa integritas sosial adalah hubungan antara unsur-unsur masyarakat yang saling berkaitan secara intensif dalam berbagai bidang kehidupan. Maksudnya adalah dalam integritas sosial ini terjadi pembauran dari beberapa unsur berbeda sehingga dapat bekerja sama dengan unsur lainnya.

Pengertian Integrasi Sosial Menurut Ahli

Untuk lebih jelasnya lagi mari kita simak penjelasan integrasi sosial menurut para ahli dibawah ini. Berikut adalah beberapa pengertian integrasi sosial menurut para ahli.

Wikipedia

Integrasi merupakan sebuah sistem yang mengalami pembauran hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh. Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial dapat dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Integrasi merupakan pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat.

Penganut pendekatan konflik

Suatu masyarakat terintegrasi atas paksaan (coercion) dari suatu kelompok atau satuan sosial yang dominan terhadap kelompok-kelompok atau satuan-satuan sosial yang lain.

Penganut fungsionalisme struktural

Sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan yaitu konsensus tentang nilai-nilai fundamental dan cross-cutting affiliations (keanggotaan ganda dan satu kesatuan sosial).

Kun Maryati dan Juju Suryawati (2014:140)

Integrasi sosial merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda di dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma.

Abu Ahmadi

Melihat bahwa dalam integrasi masyarakat terdapat kerja sama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari tingkat individu, keluarga, lembaga, dan masyarakat sehingga menghasilkan konsensus (kesepakatan) nilai yang sama-sama dijunjung tinggi.

Abdul Syani

Melihat integrasi tidak hanya cukup diukur dari kriteria berkumpul atau bersatunya anggota masyarakat secara fisik, tetapi juga terdapat konsensus yang merupakan pengembangan sikap solidaritas dan perasaan manusiawi.

Idianto Muin (2006:69)

Menurut pendapat Idianto Muin, integrasi sosial merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang berbeda di dalam kehidupan bermasyarakat.

Michael Banton

Mendefinisikan integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat. Tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut.

Hak dan kewajiban yang terkait serta ras seseorang hanya terbatas pada bidang tertentu saja. Serta tidak ada sangkut pautnya dengan bidang pekerjaan atau status

Gillin

Bagian dari proses sosial yang terjadi karena perbedaan fisik, emosional, budaya dan perilaku.

Soerjono Soekanto

Sebuah proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi gol melawan lawan yang disertai dengan ancaman dan / atau kekerasan.

William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff

Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar anggota masyarakat tersebut sepakat (konsensus) mengenai:
Struktur masyarakat yang dibangun
Merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka
Bisa menjalankan norma dan nilai yang telah terbangun cukup lama secara konsisten.

Proses Integritas Sosial

Dalam kehidupan di masyarakat pastinya sering berbedap pendapat atau terdapat gesekan antar individu maupun kelompok sehingga akan memicu timbulnya gejala sosial, perubahan sosial, atau bahkan konflik.

Nah disini peranan proses integrasi sosial dapat menyatukan kembali individu atau kelompok yang berbeda paham terssebut. Lantas bagaimana proses dari integrasi sosial tersebut?

Berikut ini adalah proses atau tahapan integrasi sosial yang meliputi proses interaksi, proses identifikasi, kerjasama (cooperation), proses akomodasi, proses asimilasi dan proses integrasi.

Proses Interaksi

Tahapan yang pertama adalah proses interaksi, interaksi merupakan proses paling awal dalam membangun suatu kerjasama yang ditandai dengan adanya kecenderungan dan juga niat positif yang di mana berpotensi akan menjadikan aktivitas bersama.

Proses Identifikasi

Tahap selanjutnya adalah proses identifikasi. Proses ini berlangsung pada saat setiap pihak bisa menerima secara terbuka tentang keberadaan dari pihak lain secara menyeluruh. Proses identifikasi dapat disimpulkan dengan proses yang bertujuan untuk memahami beragam karakter, latar belakang, dan juga kepentingan pihak lain.

Kerjasama (Cooperation)

Proses selanjutnya adalah kerjasama atau cooperation. Suatu kerjasama bisa saja terjadi apabila masing-masing pihak sadar jika mereka memiliki kepentingan yang sama, hal ini seperti yang disampaikan oleh Charles H. Cooley.

Dengan kerjasama, pihak terkait akan memiliki pengetahuan sekaligus pengendalian diri yang cukup untuk mencapai kepentingan tersebut. Jika hal tersebut telah bisa dipahami oleh masing-masing pihak, maka proses integrasi selanjutnya akan berjalan lebih mudah sebab setiap pihak telah bersedia untuk membuka diri untuk menjalin kerjasama yang positif.

Proses Akomodasi

Akomodasi dapat diartikan sebagai langkah untuk mengatasi pertentangan tanpa membuat pihak lawan hancur. Dalam tahapan akomodasi, upaya dilakukan dengan semaksimal mungkin pada setiap pihak agar mencapai kata sepakat dalam memenuhi tujuan tanpa merugikan pihak yang lainnya.

Proses Asimilasi

Setelah proses akomodasi maka tahap selanjutnya adalah proses asimilasi, dalam kasus ini dapat dipahami sebagai sebuah cara yang ditandai dengan adanya kegiatan nyata dengan tujuan untuk mengurangi perbedaan yang ada pada suatu individu atau kelompok yang sedang terjadi konflik.

Proses asimilasi juga termasuk dalam usaha guna menyatukan persepsi antara kedua belah pihak dengan cara memperhatikan tujuan dan juga kepentingan bersama.

Proses Integrasi

Dan yang terakhir adalah proses integrasi, dimana tahapan ini dapat dirtikan dengan adanya sebuah proses penyesuaian antar unsur di dalam masyarakat majemuk sampai terbentuk keselarasan dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Syarat Integrasi Sosial

Integrasi sosial dapat terbentuk di dalam kehidupan masyarakat apabila sebagian besar anggota masyarakat tersebut memiliki kesepakatan tentang batas-batas territorial dari suatu wilayah atau Negara tempat mereka tinggal.

Untuk mencapai integrasi soial sebagian besar masyarakat tersebut hars bersepakat mengenai struktur kemasyarakatan yang di bangun, termasuk nilai-nilai, norma-norma, dan lebih tinggi lagi adalah pranata-pranata sosisal yang berlaku dalam masyarakatnya, yang bertujuan untuk mempertahankan keberadaan masyarakat tersebut. Selain itu, karakteristik yang di bentuk sekaligus manandai batas dan corak masyarakatnya.

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya dari suatu integrasi sosial ialah sebagai berikut:

  • Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik berupa sandang dan pangan serta kebutuhan sosialnya dapat di penuhi oleh budayanya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan masyarakat perlu saling menjaga keterikatan antara satu dengan lainnya.
  • Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedoman dalam berinteraksi satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang di larag menurut kebudayaannya.
  • Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara konsisten serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam melangsungkan proses interaksi social.

Faktor Integrasi Sosial

Berikut adalah beberapa faktor yang menyelimuti integrasi sosial, baik faktor pendorong, penghambat, internal maupun external.

Faktor Pendorong

Faktor yang pertama adalah faktor pendorong terjadi integrasi sosial. Berikut ini adalah yang termasuk faktor pendorong terjadinya integrasi sosial:

  • Toleransi tentang adanya perbedaan.
  • Kesempatan yang seimbang di dalam bidang ekonomi.
  • Memunculkan siikap saling menghargai satu sama lain.
  • Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
  • Adanya persamaan di dalam unsur-unsur kebudayaan.
  • Adanya perkawinan campuran (amalgamation).
  • Terdapat musuh bersama yang berasal dari luar.

Faktor Penghambat

Jika yang pertama adalah faktor pendorong, maka ada juga faktor yang penghambat dari integrasi sosial ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Kondisi masyarakat yang terisolasi.
  • Masyarakat kunang memiliki ilmu pengetahuan.
  • Terdapat perasaan superior salah satu kelompok.
  • Kurangnya rasa toleransi kepada golongan lain yang berbeda.
  • Tidak terdapat penghargaan dalam perbedaan.
  • Terdapat rasa tidak puas kepada ketimpangan sosial serta ketidak merataannya pembangunan.
  • Kurangnya rasa kesadaran diri dalam masing-masing individu dalam menjaga persatuan dan kesatuan.

Faktor Internal

Selain itu ada juga faktor inernal yang mempengaruhi terjadinya integrasi sosial, antara lain sebagai berikut:

  • Kesadaran diri sebagai makhluk sosial.
  • Jiwa dan semangat gotong royong.
  • Tuntutan kebutuhan.

Faktor Eksternal

Jika ada faktor internal, maka ada juga faktor eksternal yang dapat mempengaruhi terjadinya integrasi sosial, yang antara lain adalah sebagai berikut:

  • Tuntutan perkembangan zaman.
  • Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama.
  • Adanya konsensus nilai.
  • Persamaan kebudayaan.
  • Sikap toleransi.
  • Persaman visi, misi, dan tujuan.
  • Adanya tantangan dari luar.

Selain empat (4) faktor diatas, masih ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya integrasi sosial. Berikut ini adalah sembilan (9) faktor yang bisa mempengaruhi kelompok masyarakat akan mengalami integrasi dalam komunitas bersama munurut pendapat dari Prof. Dr. Ramlan Surbakti.

Primodial

Primodial adalah Identitas bersama komunitas dapat terbentuk karena adanya ikatan keaslian kedaerahan, kekerabatan, kesamaan suku, ras, tempat tinggal, bahasa dan istiadat.

Sakral

Sakral yang dimaksudkan dalam konsep ini adalah ikatan-ikatan religius yang dipercayai sebagai hal yang berkaitan dengan kebenaran mutlak karena dipercayai sebagai wahyu ilahiyah.

Atau dapat didefinisiakan sebagai keyakinan masyarakat yang bersifat sakral terwujud dalam agama dan kepercayaan kepada hal-hal yang bersifat supranatural.

Tokoh

Faktor selanjutnya adalah adanya tokoh, figur atau pemimpin yang disegani dan dihormati karena kepemimpinannya yang bersifat karismatik. Dengan begitu dapat diartikan bahawa integrasi bisa tercipta jika dalam suatu masyarakat terdapat seorang atau beberapa tokoh pemimpin.

Bhineka tunggal ika

Bhineka tunggal ika dilihat sebagai pemersatu suatu bangsa yang majemuk untuk mencapai integritas suatu bangsa. Pasalnya di dalam suatu negara terdiri atas kelompok-kelompok atas dasar suku, agama, ras, dan antar golongan yang tersegmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang antara kelompok satu dan lainnya tidak saling melengkapi akan tetapi justru lebih bersifat kompetitif.

Perkembangan ekonomi

Perkembangan ekonomi melahirkan pembagian kerja dan spesialisasi pekerjaan yang mendukung kelangsungan hidup suatu fungsi sistem ekonomi, yaitu menghasilkan barang dan jasa.

Homogenitas kelompok

Kemajemukan sosial selalu mengisi setiap lini kehidupan sosial hanya tiap-tiap kehidupan sosial akan memiliki intensitas (tingkat tinggi dan rendah) yang berbeda-beda.

Integrasi antar kemajemukan sosial ini akan tercapai jika antar elemen pembentuk struktur sosial tersebut berusaha membentuk integritas sosial dengan menekankan kesadaran untuk mengurangi intensitas perbedaan masing-masing elemen sosial tersebut.

Besar kecilnya kelompok

Jika dalam kehidupan sosial relatif kecil, maka akan mudah mencapai integrasi sosial dibandingkan dengan kelompok yang memiliki intensitas perbedaanya yang lebih besar.

Mobilitas sosiogeografis

Yang dimaksud dengan mobilitas sosial adalah perpindahan manusia dari tempat yang satu ke tempat yang lain dengan berbagai latar belakang tujuan. Pada umumnya mobilitas sosial di indonesia di dominasi oleh tingginya tingakat urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan.

Efektifitas dan efesiensi komunikasi

Efektivitas dan efesiensi komunikasi sangat mempengaruhi cepat lambatnya integrasi sosial, sebab komunikasi merupakan salah satu prasyarat terjadinya interaksi, sedangkan interaksi merupakan prasyarat terjadinya integrasi maupun konflik sosial.

Bentuk Integrasi Sosial

Berikut ini adalah yang merupakan bentuk-bentuk dari integrasi sosial yang harus sobat ketahui.

Asimilasi

Asimilasi adalah pembaharuan kebudayaan yang disertai dengan ciri khas dari kebudayaan asli.

Akulturasi

Akulturasi adalah penerimaan sebagian unsur asing tanpa dengan menghilangkan dari kebudayaan asli. Contoh dalam hal iniyaitu sekaten yang merupakan akulturasi antara budaya Jawa, Islam dan juga Hindu.

Integrasi Normatif

Integrasi Normatif adalah integrasi yang terjadi akibat terdapat beberapa norma yang berlaku di dalam masyarakat, contoh dalam hal ini yaitu masyarakat Indonesia yang disatukan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika

Integrasi Fungsional

Integrasi Fungsional adalah integrasi yang terbentuk dari adanya akibat serta fungsi-fungsi tertentu di dalam masyrakat. Contoh dalam hal ini yaitu Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari masing-masing seperti suku bugis melaut, jawa pertanian, serta Minang yang pandai dalam berdagang.

Integrasi Koersif

Integrasi Koersif adalah integrasi yang terbentuk dengan didasari kekuasaan yang dimiliki oelh penguasa. Dalam kasus ini penguasa akan mengenakan cara koersif.

Manfaat Integrasi Sosial

Dari penjelasan diatas dapat diarik kesimpulan bahwa integrasi soisal sangat bermanfaat untuk kehidupan masyarakat, terutama untuk kedamaan dalam suatu wilayah.

Berikut ini rangkuman manfaat adanya intergrasi sosial di dalam kehidupan masyarakat:

  • Membuat kehidupan di dalam linkungan masyarakat menjadi lebih tentram.
  • Memberikan kenyamanan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  • Melahirkan kebudayaan baru yang berbeda dengan kebudayaan sebelumnya tanpa meninggalkan ciri dari kebudayaan asli.
  • Mampu memberikan sikap kepedulian antar sesama, walaupun berbeda dalam suku, budaya, negara, dan yang lainnya.

Contoh Integrasi Sosial

Dan yang terakhir adalah contoh-contoh integrasi sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat indonesia, baik di dalam kehidupan sehari-hari, di sekolah, ataupun di dalam suatu kelompok, antara lain adalah sebagai berikut:

  • Tidak mengutamakan ego dan kepentingannya.
  • Bersilahturami.
  • Bermain dengan teman sebaya. Seperti bermain sepak bola, bola voli atau yang lainnya.
  • Mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif.
  • Memberi salam pada orang yang dikenal.
  • Beribadah sesuai keyakinannya masing-masing.
  • Saling tolong-menolong dengan sesama.
  • Mengikuti upacara bendera dengan hikmat.
  • Mengembangkan akhlak dan kepribadian masing masing.
  • Melestarikan kebudayaan bangsa dengan mengikuti setiap pementasan.
  • Ikut berperan aktif melaksanakan kegiatan siskamling.
  • Mengikuti setiap kegiatan di dalam maupun di luar sekolah.
  • Akulturasi antara budaya Jawa, Islam dan Hindu.
  • Bergotong royong.
  • Menanamkan nilai-nilai luhur berbangsa dan bernegara.
  • Tidak memaksakan kehendak orang lain.
  • Bersosialisasi.
  • Menjaga dan memelihara lingkungan sekitar.
  • Berdiskusi atau kerja kelompok.
  • Kebutuhan harus utama bukan keinginan.
  • Mengikuti kegiatan/perlombaan di sekolah dan masyarakat.
  • Tidak KKN (Korupsi,Kolusi,dan Nepotisme).
  • Menjadi orang yang berguna di masa akan datang,seperti pejabat negara.

PELAJARI JUGA MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PENGERTIAN TEKS ULASANCONTOH SURAT DAN JUGA MATERI PELAJARAN FISIKA: DEFINISI ZAT PADAT, CAIR, GASPERBEDAAN RANGAKAIAN SERI DAN PARALEL

Demikianlah pembahasan mengenai materi pelajaran integrasi sosial yang meliputi pengerian proses, syarat, faktor, manfaat serta contoh integrasi sosial dalam masyarakat Indonesia, baik di dalam kehidupan sehari-hari, di sekolah, ataupun di dalam suatu kelompok.