Pengertian Puisi, Ciri, Struktur, Jenis, Unsur dan Contoh

Pengertian Puisi Definisi Ciri Struktur Jenis Unsur dan Contohnya

Pengertian Puisi, Ciri, Struktur, Jenis, Unsur dan Contoh. Pembahasan materi tentang puisi yang meliputi pengertian puisi menurut ahli serta definisi secara umum, ciri-ciri, struktur, jenis, unsur-unsur dan contoh puisi agar dapat menambah wawasan atau referensi sobat mengenai arti dan makna puisi sesungguhnya.

Setelah kita pelajari materi pengertian teks ulasan dan juga penjelasan definisi surat maka untuk menambah wawasan sobat dalam pelajaran bahasa indonesia mari kita lanjutkan dengan pembahasan materi pengertian puisi. Barangkali saat ini sobat sedang membutuhkan referensi materi pelajaran puisi untuk tugas sekolah atau tugas kuliah.

Mungkin saja sebagain besar dari sobat sudah paham apa arti puisi yang sebenarnya, namun kami juga yakin masih ada yang belum mengerti atau mungkin juga lupa dengan pelajaran mengenai puisi ini, terutama sobat yang saat ini terdampar di situs RumusPelajaran.com ini.

Maka dari itu hari ini tim redaksi RUMUSPELAJARAN akan mencoba mengulas pengertian puisi. Untuk lebih memantapkan lagi kami juga hadirkan definisi puisi dari pendapat para ahli. Langsung saja berikut ini adalah pengertian puisi serta ciri, struktur, jenis, unsur dan contohnya. Pada artikel sebelumnya juga telah kami sajikan materi pelajaran Ekonomi tentang pengertian devisa dan juga materi pelajaran Penjasorkes mengenai sejarah taekwondo di halaman lainnya.

Pengertian Puisi

Puisi adalah sebuah karya sastra tertulis yang isinya adalah ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa bermakna semantis serta terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Puisi bertujuan untuk mengungkapkan suatu pikiran dan perasaan seorang penyair secara imajinatif dan disusun dalam mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya.

Dengan mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang disampaikan. Suatu pusisi dinyatakan baik apabila puisi tersebut terdapat makna yang mendalam dengan memadatkan segala unsur bahasa.

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

Selain arti puisi yang sampaikan diatas, masih banyak lagi pendapat dari para ahli tentang definisi puisi ini. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan pengertian puisi menurut beberapa ahli berikut ini.

Putu Arya Tirtawirya

Menurut Putu Arya Tirtawirya, puisi adalah suatu ungkapan secara implisit dan samar, maknanya yang tersirat, dimana kata-katanya condong pada makna konotatif.

Muhammad Hj. Salleh

Kemudian menurut Muhammad Hj. Salleh, puisi adalah sebuah bentuk karya sastra yang kental dengan musik bahasa serta suatu kebijaksanaan oleh seorang penyair dan tradisinya. Sehingga setelah puisi tersebut dibaca akan membuat kita lebih bijaksana.

H.B. Jassin

Pengertian puisi menurut H.B. Jassin ialah suatu pengucapan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan.

Herbert Spencer

Menurut Herbert Spencer, puisi merupakan suatu bentuk pengucapan gagasan yang sifatnya emosional dengan mempertimbangkan suatu keindahan.

James Reevas

Menurut James Reevas, puisi ialah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat.

Usman Awang

Menurut Usman Awang puisi bukanlah suatu nyanyian orang putus asa yang mencari suatu ketenangan dan kepuasan dalam puisi yang ditulisnya.

Theodore Watts-Dunton

Menurut Theodore Watts-Dunton, puisi adalah suatu ekpresi yang kongkret dan bersifat artistik dari sebuah pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.

William Shakespeare

Menurut William Shakespeare, puisi ialah lirik karena membingungkan berbagai bentuk, seperti perbuatan rumit dengan emosi sendiri dan pandangan penulis.

Waluyo

Sedangkan pendapat Waluyo mengenai puisi adalah suatu karya sastra dengan gaya bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberikan irama dengan suara bunyi yang padu dan pemilihan sebuah kata-kata kias atau imajinatif.

Unsur-unsur Puisi

Unsur-unsur puisi sendiri terbagi menjadi dua (2) yang meliputi struktur fisik dan struktur batin puisi. Berikut ini adalah penjelasan struktur fisik dan batin.

Struktur Fisik

Pengertian struktur fisik puisi adalah metode penyampaian hakikat suatu puisi. Struktur fisik puisi sendiri terdiri dari beberapa hal seperti berikut ini.

1. Perwajahan Puisi (Tipografi)

Perwajahan puisi (tipografi) adalah format bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi itu sendiri.

2. Diksi

Diksi adalah pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh seorang penyair dalam puisinya. Karena puisi merupakan karya sastra yang berisi sedikit kata namun kaya akan makna, maka dari itu pilihlah kata harus dilakukan dengan secermat mungkin.

3. Imaji

Imaji ialah susunan kata dalam puisi yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi sang penyair, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Sedangkan Imaji sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.

4. Kata Konkret

Kata konkret merupakan kata yang dapat ditangkap dengan indra yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misalnya kata konkret “salju” melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dan lain-lain. Sedangkan kata konkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dan lain-lain.

5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang mampu menghidupkan atau meningkatkan dan menimbulkan makna konotasi tertentu dengan menggunakan bahasa figuratif. Sehingga akan membuat puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa yang dikenakan pada puisi berbentuk majas seperti majas metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, dan paradoks.

6. Rima atau Irama

Rima atau irama adalah persamaan bunyi pada puisi di awal, tengah, maupun akhir puisi. Rima adalah hal penting dalam pembacaan puisi, berikut ini adalah bentuk rima.

Onomatope: Tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.

Bentuk intern pola bunyi: Yakni aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi atau kata, dan sebagainya.

Pengulangan kata/ungkapan: Penentuan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan puisi.

Struktur Batin

Selnjutnya adalah struktur batin, struktur ini disebut juga sebagai hakikat suatu puisi. Sama halnya dengan struktur fisik, struktur batin juga terdiiri dari beberapa hal sebagai berikut.

1. Tema (Sense)

Tema merupakan unsur utama pada puisi karena berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi. Jika suatu puisi tanpa tema, maka puisis tersebut akan terlihat tidak bermakna.

2. Rasa (Feeling)

Rasa aau feeling adalah sikap seorang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi. Biasanya, ungkapan rasa ini sangat berkaitan dengan latar belakang si penyair. Misalnya agama, pendidikan, kelas sosial, pengalaman sosial, jenis kelamin, dan lain-lain.

3. Nada (Tone)

Kemudian nada atau tone adalah unsur puisi yang berkaitan erat dengan makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair mampu menyajikan suatu pusi dengan nada mendikte, menggurui, memandang rendah, dan sikap lainnya terhadap pembaca atau pendengar.

4. Tujuan (Intention)

Sedangkan tujuan atau intention ialah suatu pesan yang ingin disampaikan oleh seorang penyair kepada pembaca atau pendengar.

Jenis-jenis Puisi

Jenis-jenis puisi sendiri dapat dibedakan berdasarkan jamannya. Berikut ini adalah penjelasannya.

Puisi Lama

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku. Puisi lama mempunyai ciri khas melayu dan lahir sebelum penjajahan Belanda.

Aturan-aturan puisi lama:

  • Jumlah kata dalam 1 baris
  • Jumlah baris dalam 1 bait
  • Persajakan (rima)
  • Banyak suku kata tiap baris
  • Irama

Ciri-ciri puisi lama:

  • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
  • Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
  • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

Jenis-jenis Puisi Lama

Berikut adalah yang termasuk puisi lama sekaligus penjelasannya yang dapat sobat baca dibawah ini.

1. Pantun

Pantun adalah puisi lama yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki dan jenaka.

2. Syair

Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.

3. Mantra

Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan magis atau ghoib.

4. Karmina

Karmina adalah Pantun kilat, dimana bentuknya seperti pantun, tetapi lebih pendek.

5. Gurindam

Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a. biasanya puisi ini berisi berupa nasihat.

6. Seloka

Seloka adalah pantun berkait yang berasal dari Melayu klasik dan berisi pepatah.

7. Talibun

Talibun adalah pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki irama abc-abc.

Puisi Baru

Berbeda dengan puisi lama, puisi baru bentuknya lebih bebas baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Puisi baru lebih terpengaruh dengan khas gaya bahasa eropa.

Ciri-ciri puisi baru:

  • Bentuknya rapi, simetris.
  • Mempunyai persajakan akhir (yang teratur).
  • Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain.
  • Sebagian besar puisi empat seuntai.
  • Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis).
  • Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar): 4 sampai 5 suku kata.

Jenis-jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya

Berikut ini adalah penjelasan jenis-jenis puisi baru berdasarkan isinya.

1. Balada

Balada merupakan puisi berisi kisah/cerita. Umumnya balada terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c.

Selain itu, larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.

2. Ode

Ode adalah puisi lirik yang memliki isi berupa sanjungan kepada orang yang berjasa dengan nada agung dan tema serius.

3. Himne (Gita Puja)

Himne atau gita puja merupakan sejenis nyanyian pujaan, biasanya pujaan ditujukan kepada Tuhan, tanah air, atau pahlawan.

4. Romansa

Romansa adalah jenis puisi cerita yang berisikan luapan perasaan cinta kasih.

5. Epigram

Epigram merupakan puisi yang berisikan tuntunan atau ajaran hidup.

6. Satire

Satire adalah puisi yang menggunakan gaya bahasa berisi sindiran atau kritik dan disampaikan dalam bentuk ironi, parodi, atau sarkasme.

7. Elegi

Elegi merupakan syair/nyanyian yang didalamnya terkandung ratapan dan ungkapan dukacita, khususnya pada peristiwa kematian.

Jenis-jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya

Dan berikut ini adalah penjelasan dari jenis puisi baru berdasarkan bentuknya.

1. Distikon

Distikon adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 2 baris atau dapat disebut dengan puisi dua seuntai.

2. Terzina

Terzina adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 3 baris atau dapat disebut juga dengan puisi tiga seuntai.

3. Kuatren

Kuatren adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 4 baris atau dapat disebut dengan puisi empat seuntai.

4. Kuint

Kuint adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 5 baris atau dapat disebut juga dengan puisi lima seuntai.

5. Sekstet

Sekstet adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 6 baris atau dapat disebut juga dengan puisi enam seuntai.

6. Septima

Septima adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 7 baris aau dapat disebut juga dengan puisi tujuh seuntai.

7. Oktaf / Stanza

Oktaf atau Stanzauisi adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 8 baris, disebut juga dengan puisi delapan seuntai.

8. Soneta

Soneta adalah puisi yang terdiri atas 14 baris yang dibagi menjadi 2, yang mana 2 bait pertama masing-masing 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing tiga baris.

Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusaha lari dari ikatan konvensional dari puisi itu sendiri. Puisi kontemporer menyesuaikan pada perkembangan zaman dan tidak lagi mementingkan tentang irama, gaya bahasa, dan hal-hal lainnya yang umumnya kita temui pada puisi lama maupun puisi baru.

Jenis-jenis Puisi Kontemporer

Berikut ini adalah yang termasuk dalam puisi kontemporer. Langsung saja simak penjelasannya dibawah ini.

1. Puisi Mantra

Puisi mantra adalah puisi yang diambil dari sifat-sifat mantra.

2. Puisi konkret

Puisi konkret adalah puisi yang lebih mementingkan bentuk grafis (wajah dan bentuk lain) serta tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media.

3. Puisi Mbeling

Puisi mbeling adalah puisi yang sudah tidak mengikuti aturan dan ketentuan puisi pada umumnya.

PELAJARI JUGA: PENGERTIAN PRESENT CONTINUOUS TENSE DAN JUGA RUMUS SIMPLE PRESENT TENSE

Contoh Puisi

Setelah membaca penjelasan mengenai pengertian, ciri, unsur, struktur, jenis puisi, berikut ini kami hadirkan contoh puisi karangan Chairil Anwar dengan judul “Cinta dan Benci”.

Cinta dan Benci

Aku tidak pernah mengerti
Banyak orang menghembuskan cinta dan benci
Dalam satu napas

Tapi sekarang aku tahu
Bahwa cinta dan benci adalah saudara
Yang membodohi kita, memisahkan kita

Sekarang aku tahu bahwa
Cinta harus siap merasakan sakit
Cinta harus siap untuk kehilangan
Cinta harus siap untuk terluka
Cinta harus siap untuk membenci

Karena itu hanya cinta yang sungguh-sungguh mengizinkan kita
Untuk mengatur semua emosi dalam perasaan

Setiap emosi jatuh… Keluarlah cinta

Sekarang aku mengetahui implikasi dari cinta
Cinta tidak berasal dari hati
Tapi cinta berasal dari jiwa
Dari zat dasar manusia

Ya, aku senang telah mencintai
Karena dengan melakukan itu aku merasa hidup
Dan tidak ada orang yang dapat merebutnya dariku

Demikianlah materi pembahasan puisi yang meliputi pengertian, ciri, struktur, jenis, unsur dan contoh puisi. Semoga dapat menambah wawasan atau referensi sobat mengenai puisi.