Pengertian Seloka, Ciri, Fungsi, Jenis dan Contoh

Pengertian Seloka Definisi Ciri Fungsi Jenis dan Contoh

Pembahasan materi seloka yang meliputi definisi, ciri, fungsi, jenis dan contoh seloka untuk menambah wawasan tentang puisi lama. Mengingat seloka merupakan salah satu jenis puisi lama. Mungkin sobat sudah pernah mendengar kata puisi lama, entah itu mendengar langsung dari guru di sekolahan maupun melihat sekilas di buku atau di sosial media.

Puisi lama sendiri merupakan jenis puisi yang masih terikat dengan aturan-aturan baku dalam pembuatannya, mulai dari suku kata, baris, bait, rima hingga iramanya. Beberapa yang termasuk ke dalam puisi lama ialah pantun, mantra, karmina, talibun, syair, gurindam, dan seloka yang mana akan kita bahas kali ini.

Melihat banyak sekali jenis puisi lama, pastinya setiap jenis puisi lama diatas mempunyai ketentuan-ketentuan yang berbeda dengan. Begitu juga dengan seloka, tentunya seloka juga memiliki aturan-aturan tersendiri dalam membuatnya.

Oleh karena itu RUMUSPELAJARAN.COM akan mencoba mengulas materi definisi seloka. Dengan memahami definisi seloka maka akan lebih mudah lagi memahami jenis puisi lama lainnya.

Pengertian Seloka

Kata “seloka” diambil dari bahasa Sanskerta, yaitu sloka. Pengertian Seloka adalah bentuk puisi Melayu Klasik, yang berisi pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan.

Seloka pada umumnya ditulis empat baris menggunakan bentuk pantun atau syair, tak jarang juga ditemukan seloka yang ditulis lebih dari empat baris.

Dilihat dari pengertian diatas, dapat dikatakan kalau seloka memiliki karakter yang mirip dengan pantun, tetapi seloka lebih menonjol pada puisi melayu klasik. Selain itu seloka juga tergolong sebagai puisi bebas di dalam sastra melayu. Dimana terkadang rima bisa muncul, namun ada juga seloka yang tidak memakai rima.

Pantun seloka mempunyai keuniakan tersendiri, yaitu beberapa bait yang saling berhubungan. Dimana baris kedua yang berada di bait pertama akan menjadi baris pertama pada bait selanjutnya, sedangkan baris keempat yang berada di bait pertama akan menjadi baris ketiga pada bait selanjutnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan bait pertama dengan bait berikutnya terletak di satu baris sampiran (baris kedua) pada satu baris isi (baris keempat) bait berikutnya.

PELAJARI JUGA: DEFINISI FRASA DAN JUGA CIRI-CIRI CERPEN

Pengertian Seloka Menurut Para Ahli

Untuk lebih jelasnya mari simak pendapat para ahli tentang definisi seloka dibawah ini.

Madong Lubis

Menurut Madong Lubis, seloka atau pantun seloka adalah pantun rantai atau pantun berkait.

Hooykaas

Menurut Hooykaas, seloka adalah pantun yang didalamnya mengandung kiasan atau ibarat dan berisi berupa nasihat-nasihat. Selain itu, seloka atau pantun merupakan pantun yang bersajak sama, seperti sajak syair, dimana yang memiliki sajak a-a-a-a.

Sabaruddin Ahmad

Menurut Sabaruddin Ahmad, Seloka dalam seluk beluk bahasa Indonesia merupakan pantun berangkai atau pantun berantai yang saling berkaitan.

Sutan Moh. Zain

Sutan Moh. Zain berpendapat bahwa seloka boleh terdiri atas 2 baris, 4 baris, 6 baris, atau lebih. Seloka yang jumlah barisnya lebih dari 2, bersajak pasang (aa, bb, cc, dd). Selain itu, seluruh kalimatnya mengandung arti dan memiliki hubungan yang logis seperti syair.

Amir Hamzah

Menurut Amir Hamzah, seloka adalah pantun yang antara sampiran dan isi mempunyai hubungan yang mengandung arti.

B. Simorangkir

Menurut B. Simorangkir, seloka adalah peribahasa atau pepatah yang didalamnya terdapat sampiran. Dapat dikatakan juga bahwa seloka merupakan bidal atau pepatah yang berirama.

PELAJARI JUGA: PENGERTIAN TEKS EDITORIAL DAN JUGA STRUKTUR TEKS CERITA ULANG

Ciri-ciri Seloka

Seloka memiliki ciri khas tersendiri yang dapat membedakannya dengan jenis puisi lainnya. Berikut adalah ciri-ciri seloka yang harus sobat ketahui:

Ciri-ciri seloka asli India:

  • Setiap baris terdiri dari 2 baris.
  • Setiap baris terdiri dari 16 suku kata dan merupakan dua potongan kalimat, jadi setiap baris ada 2 x 8 suku kata.
  • Biasanya berisi pelajaran atau petuah berhikmat.
  • Isi bait satu dengan yang lain saling berhubungan atau berkaitan.

Ciri-ciri seloka secara umum:

  • 1 bait terdiri dari 4 baris.
  • Sajak a-b-a-b.
  • Baris ke 1 dan ke 2 adalah sampiran, sedangkan baris ke 3 dan 4 adalah isi.
  • Setiap baris terdiri dari 4 suku kata.
  • Rangkaian pantun yang sambung menyambung.

Fungsi Seloka

Seloka sendiri memiliki beberapa fungsi, dimana seloka digunakan sebagai alat untuk mengkritik semua sikap negatif dari setiap anggota masyarakat tanpa harus melukai atau menyinggung perasaan mereka. Seloka juga bisa dijadikan sebagai pengajaran atau panduan bagi setiap individu yang terkait.

Selain itu fungsi seloka juga sangat bergantung kepada isinya yaitu untuk:

  • Menyindir
  • Mengejak
  • Menempelak
  • Melahirkan Rasa Benci Karena Sikap Manusia
  • Memberi Pengajaran dan Panduan
  • Sebagai Alat Protes Sosial.

Jenis Seloka

Seloka mempunyai beberapa jenis, dimana jenis seloka dibendakan menurut isi atau petuah yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah beberapa jenis seloka:

  • Seloka khayal
  • Seloka menempelak
  • Seloka mengejek
  • Seloka gurau senda
  • Seloka nasihat

PELAJARI JUGA: PENGERTIAN AKSIOMA DAN TEOREMA, DEFINISI, SYARAT, MACAM DAN CONTOHNYA

Contoh Seloka

Untuk lebih jelasnya berikut ini kami hadirkan contoh seloka empat baris dan juga contoh seloka lebih dari empat baris.

Contoh seloka 4 baris:

Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang

Contoh seloka lebih dari 4 baris:

Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusukan

Demikianlah pembahasan materi seloka yang meliputi pengertian ciri, fungsi, jenis dan contoh seloka. Semoga bermanfaat bagi sobat RumusPelajaran.com yang sedang mencari referensi materi pelajaran seputar pantun seloka. Jangan lupa pelajari juga materi definisi teks diskusi dan juga contoh teks eksposisi yang telah kami sajikan di halaman lainnya.