Pengertian Senyawa Organik dan Anorganik Definisi Contoh Perbedaannya

Pengertian Senyawa Organik dan Anorganik, Contoh & Perbedaannya

Pembahasan materi senyawa organik dan anorganik yang meliputi definisi, contoh senyawa organik dan anorganik, serta beberapa perbedaan senyawa organik dan anorganik, mulai dari perbedaan unsur, reaksi, struktur, sifat, asalnya dan masih banyak lagi.

Sebelumnya kami juga telah menyajikan materi perbedaan mitosis dan meiosis, serta materi pelajaran lainnya seperti klasifikasi jamur yang harus sobat ketahui agar menambah wawasan pelajaran biologi. Hari ini tim redaksi RUMUSPELAJARAN.COM akan mencoba mengulas materi seputar senyawa organik dan anorganik.

Klasifikasi senyawa organik dan senyawa anorganik berdasarkan dari asal-usul senyawa yang dirumuskan pada awal perkembangan ilmu kimia sebagai ilmu pengetahuan. Dimana seluruh senyawa yang berasal dari makhluk hidup termasuk ke dalam golongan senyawa organik. Kemudian senyawa yang yang tergolong ke dalam senyawa anorganik adalah yang berasal dari mineral.

PELAJARI JUGA: CONTOH EKOSISTEM DAN JUGA CIRI-CIRI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Seperti yang kami sampaikan diatas, kedua senyawa ini memiliki perbedaan, lantas apa saja perbedaanny? Sebelum menuju ke pembahasan tidak ada jeleknya jika sobat siapkan buku dan peralatan tulis untuk mencatat poin-poin penting pada penjelasan materi kali ini. Jika sudah mari langsung saja menuju ke materi pengertian senyawa organik dan anorganik, contoh, serta perbedaannya.

Pengertian Senyawa Organik dan Anorganik

Lantas apa pegertian dari senyawa organik dan senyawa anorganik? Untuk lebih jelasnya mari simak penjelasan berikut ini.

Senyawa Organik

Apakah yang dimaksud senyawa organik? Definisi senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali oksida karbon, karbonat, dan karbida.

Melalui proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan berklorofil akan menghasilkan bahan organik. Sehingga unsur karbon dalam bentuk senyawa polisacharida menjadi penyusun utama dari bahan organik. Unsur karbon dalam bentuk senyawa polisacharida meliputi pati, sellulosa, hemi-sellulosa, bahan pektin, dan lignin.

Selain itu ada juga beberapa bahan organik tanah yang mengandung protein dan senyawa nitrogen lainnya.

Pada umumnya, senyawa organik atau bahan organik dapat dibedakan atas bahan organik yang relatif sulit didekomposisi. Hal itu disebakan karena disusun oleh senyawa siklik, dimana senyawa siklik sulist untuk diputus dan dirombak menjadi senyawa yang lebih sederhana.

PELAJARI JUGA: KOMPONEN SITOPLASMA DAN JUGA PERBEDAAN BIOTIK DENGAN ABIOTIK

Senyawa Anorganik

Kemudian untuk pengertian senyawa anorganik kebalikan dari senyawa organik. Dimana senyawa anorganik adalah senyawa yang tidak mempunyai atom karbon. Senyawa anorganik sendiri bisa dibentuk oleh unsur logam dan logam, non-logam dan logam, dan lain sebagainya.

Selian itu, senyawa anorganik juga dapat didefinisikan sebagai senyawa pada alam (di tabel periodik) yang pada umumnya akan menyusun material atau benda tidak hidup.

Ada dua jenis senyawa anorganik, yaitu:

  • Poliatimok: senyawa yang mempunyai lebih dari 3 jenis unsur.
  • Binner: senyawa yang terdiri dari 2 unsur yaitu unsur logam dan non-logam.

Contoh Senyawa Organik dan Anorganik

Berikut adalah beberapa contoh senyawa organik dan anorganik dalam kehidupan sehari-hari.

Senyawa Organik

Berikut adalah beberapa contoh senyawa organik:

  • Padatan: Batu bara, berlian, grafit, asam (asam asetat), gula, lemak, dan lain sebagainya.
  • Cairan: Piridina, benzena, asetilena, etanol, dan lain sebagainya.
  • Zat volatil: Naftalena.
  • Gas: Asetilena, metana, dan lain sebagainya.

Senyawa Anorganik

Berikut adalah beberapa contoh senyawa anorganik:

  • Air [H2O]
  • Garam [NaCl]
  • Asam Sulfat [H2SO4]
  • Kalsium Karbonat [CaCO3]
  • Natrium Hidroksida [NaOH]
  • Silika [SiO4]
  • Natrium Hipoklorit [NaClO]
  • Silikon Dioksida [SiO2]
  • Magnesium Hidroksida [Mg(OH)2]
  • Boraks [Na2B4O7.10H2O]

Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik

Senyawa organik dan senyawa anorganik tentunya mempunyai ciri khas tersendiri yang menjadi pembeda antara senyawa organik dengan anorganik. Untuk lebih jelasnya mari lihat tabel dibawah ini.

PerbedaanSenyawa OrganikSenyawa Anorganik
AsalPada umumnya berasal dari makhluk hidup dan beberapa dari hasil sintesis.Berasal dari sumber daya alam mineral (bukan makhluk hidup).
StrukturLebih rumitSederhana
Unsur KarbonSemua Senyawa Organik mengandung unsur karbon.Tidak semua Senyawa Anorganik mengandung unsur karbon.
Unsur Atom LogamAdaTidak ada
TerbakarLebih mudah terbakarTidak mudah terbakar
LarutDapat larut hanya dalam pelarut organik.Dapat larut dalam pelarut organik maupun pelarut air.
ReaksiLambatCepat
SifatUmumnya bersifat non-elektrolit.Umumnya bersifat elektrolit (konduktor listrik dalam larutannya).
Titik Lebur dan Titik DIdihRendahTinggi
PenyusunC, H, O, N, S, P, F, Cl, dan lain sebagainya.Hampir semua unsur
Ikatan KimiaCovalentIonik dan Covalent Polar
IsomerAdaTidak ada
ContohProtein, karbohidrat, lemak, asam lemak, asam format, vitamin, polimer, dan lain-lain.Garam, asam kakodilat, asam karbonat, kalsium kloridina, amoniak, dan lain-lain.

Catatan:

  • Senyawa organik memiliki sifat non-elektrolit, artinya senyawa organik tidak dapat terionisasi sehingga tidak bisa menghasilkan gelembung gas.
  • Sedangkan senyawa anorganik mempunyai sifat elektrolit yang artinya senyawa anorganik dapat terionisasi sehingga tidak dapat menghasilkan gelembung gas.

PELAJARI JUGA: PERBEDAAN DIKOTIL DAN MONOKOTIL PADA TUMBUHAN

Demikianlah pembahasan materi pengertian senyawa organik dan anorganik, contoh, serta perbedaan dari kedua senyawa tersebut. Pelajari juga materi klasifikasi angiospermae dan juga reproduksi gymnospermae yang telah kami sajikan di halaman lainnya.