Pengertian Erosi, Jenis, Penyebab, Macam, Dampak, Proses, Pencegahan dan Contohnya
Pengertian Erosi, Jenis, Penyebab, Macam, Dampak, Proses, Pencegahan dan Contohnya. Pembahasan materi Erosi secara umum dan menurut para ahli lengkap dengan penjelasan jenis-jenis erosi, penyebab, dampak, proses dan juga pencegahanya. Dilanjutnkan dengan macam-macam erosi serta contohnya sehingga mudah dipahami. Erosi memang sering di sandingkan dengan kata Abrasi, namun pada kesempatan kali ini laman pendidikan rumuspalajaran.com akan berfokus pada materi tentang Erosi saja. Peristiwa erosi ini sering terjadi di sekitar kita dan setiap tahun sering terjadi akibat iklim dan cuaca.
Erosi adalah sebuah kejadian alam alami yang pada dasarnya ekosistim tersebut di sebabkan oleh manusia itu sendiri. Akibat erosi yang berlebihan bisa berdampak buruk pada manusia itu sendiri, oleh sebab itu perlu dibahas apa saja dampak positif Erosi dan dampak negatifnya. Pada pengertian erosi sendiri ada beberapa macam pendapat menurut para ahli yang bisa sobat pelajar baca dan dicatat mana yang lebih penting dan sering keluar saat ujian maupun tugas sekolah.
Ada beberap jenis Erosi diantaranya Air, Angin, Orgasme, Es dan lainya yang penjelasanya dapat sobat pelajar temukan di artikel ini. Sedikit kita bahas mengenai erosi air, erosi jenis air ini ada beberapa macam salah satunya Splash Erosion dimana air yang jatuh dari langit atau hujan. Akan ada beberapa dampak dan akibat erosi ini. Kemudian ada Sheet Erosion, jenis erosi ini beragam dan ada di sekitar sobat pelajar salah satunya adalah air sungai.
Pada kesempatan sebelumnya laman RUMUSPELAJARAN telah membahas materi mengenai pengertian Angin, faktor angin, sifat dan juga macam-macam serta materi mengenai jenis-jenis Komet dilengkapi penjelasan proses-proses, ciri dan bagian-bagianya.
Terpenting dalam Erosi adalah dari pencegahan erosi itu sendiri, apabila tidak dicegah secara maksimal akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Akibat erosi tanah yang berlebihan bisa berakibat menipisnya lapisan tanah sehingga menurunya kemamuan lahan atau degradasi tanah. Baiklah akan kita bahas satu persatu apa itu Erosi, jenis dan juga macam-macamnya, lalu apa tindak pencegahan serta dampaknya kita bahas dibawah ini.
Pengertian Erosi
Erosi merupakan peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.
Pengertian Erosi Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah definisi dan pengertian erosi dari beberapa sumber buku:
Menurut Hardjowigeno
Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, sungai atau gravitasi.
Suripin
Erosi tanah adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin.
Arsyad
Erosi adalah proses hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang terangkut oleh air atau angin ke tempat lain.
Effendi
Erosi adalah suatu peristiwa hilang atau terkikisnya tanah atau bagian tanah dari satu tempat ke tempat lain, baik disebabkan oleh pergerakan air, angin,dan es.
Kartasapoetra
Erosi merupakan proses penghanyutan tanah oleh desakan-desakan atau kekuatan air dan angin baik yang berlangsung secara alamiah ataupun sebagai akibat tindakan/perbuatan manusia.
Jenis Erosi
Berikut ini ada beberapa jenis erosi yang bisa sobat pelajar masukan kedalam buku catatan kalian, yaitu sebagai berikut:
Erosi Percikan (Splash erosion)
Erosi Percikan adalah proses terkelupasnya partikel-prtikel tanah bagian atas oleh tenaga kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos.
Erosi Kulit (Shet Erosion)
Erosi Kulit adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (runoff).
Erosi Alur (rill erosion)
Erosi Alur adalah pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air.
Erosi Parit (gully erosion)
Erosi Parit adalah sama dengan erosi alur, sehingga pada mulanya erosi parit ini dianggap sebagai kelanjutan dari erosi alur. Proses terjadinya erosi parit dikarenakan awal mulanya pembentukan depresi pada lereng sebagai akibat adanya bagian lahan atau tanaman penutupnya jarang akibat dari pembakaran atau perumputan.
Erosi Tebing Sungai (streambank erosion)
Erosi Tebing Sungai adalah pengikisan tanah pada tebing-tebing sungai sungai dan penggerusan dasar sungai oleh aliran air sungai.
Erosi Internal Sungai (Internal or subsurfacace erosion)
Erosi Internal adalah proses terangkutnya partikel-partikel tanah ke bawah masuk celah-celah atau pori-pori akibat adanya aliran bawah permukaan. Akibat erosi ini tanah menjadi kedap air dan udara, sehingga menurunkan kapasitas infiltrasi dan meningkatkan aliran permukaan atau erosi alur.
Tanah Longsor (land slide)
Tanah Longsor merupakan bentuk erosi dimana pengangkutan atau gerakan masa tanah terjadi pada suatu saat dalam volume yang relatif besar. Berbeda dengan jenis erosi yang lain, pada tanah longsor pengangkutan tanah terjadi sekaligus dalam jumlah yang besar.
Penyebab Erosi
Adapun adanya terjadi erosi dapat disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor alam dan faktor non alam.
Faktor alam adalah faktor yang sudah ada di alam seperti iklim, kemiringan dan panjang lereng, sifat fisik tanah, tersedianya vegetasi penutup tanah. Sedangkan faktor non alam adalah faktor yang disebabkan oleh adanya campur tangan manusia. Inilah beberapa penyebab terjadinya erosi yang saat ini terjadi di sekitar kita.
a. Faktor Iklim
Intensitas hujan yang cukup tinggi akan menimbulkan erosi. Tetesan butiran-butiran hujan yang jatuh ke atas tanah mengakibatkan pecahnya agregat-agregat tanah yang diakibatkan oleh tetesan butiran hujan yang memiliki energi kinetik yang cukup besar.
Jumlah hujan yang besar tidak selalu menyebabkan erosi berat jika intensitasnya rendah, dan sebaliknya hujan lebat dalam waktu singkat dapat menyebabkan sedikit erosi karena jumlah hujan hanya sedikit. Jika jumlah dan intensitas hujan keduanya tinggi, maka erosi tanah yang terjadi cenderung tinggi.
b. Topografi
Unsur topografi yang mempengaruhi erosi adalah kemiringan lereng dan panjang lereng. Makin besar kemiringan lereng, intensitas erosi air makin tinggi. Hal ini berkaitan dengan energi kinetik aliran limpas yang semakin besar sejalan dengan semakin besar kemiringan lereng.
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi erosi adalah kepekaan tanah atau erodibilitas tanah. Nilai erosi akan semakin besar dengan semakin besarnya nilai erodibilitas suatu tanah.
c. Vegetasi
Vegetasi merupakan lapisan pelindung atau penyangga antara atmosfer dan tanah. Suatu vegetasi penutup tanah yang baik seperti rumput yang tebal atau rimba yang lebat akan menghilangkan pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi.
Penebangan hutan (pepohonan) secara serentak atau tebang habis mengakibatkan kerusakan tanah khususnya di lapisan permukaan dengan ditandai antara lain penurunan kadar bahan organik, penurunan laju infiltrasi dan penurunan jumlah ruangan pori makro.
d. Tanah
Kerusakan yang dialami pada tanah tempat erosi terjadi berupa kemunduran sifat-sifat kimia dan fisika tanah seperti kehilangan unsur hara dan bahan organik, dan meningkatnya kepadatan serta ketahanan penetrasi tanah, menurunnya kapasitas infiltrasi tanah serta kemampuan tanah menahan air.
e. Manusia
Kegiatan kegiatan yang berkaitan dengan perubahan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap erosi, misalnya perubahan penutupan tanah akibat penggundulan atau pembabatan hutan untuk pemukiman, lahan pertanian, atau gembalaan.
Perubahan topografi secara mikro akibat penerapan terasering, penggemburan tanah dengan pengolahan, serta pemakaian stabiliter dan pupuk yang berpengaruh pada struktur tanah.
Macam Erosi
Ada beberapa macam Erosi yang mungkin akan muncul dalam pertanaan dan soal saat ulangan atau ujian diantaranya adalah.
Ablasi
Ablasi adalah suatu erosi yang dikarenakan oleh air yang mengalir. Air yang mengalir tersebut menimbulkan banyak gesekan terhadap suatu tanah yang dilaluinya. Besarnya gesekan pada suatu tanah dipengaruhi oleh adanya besarnya air yang mengalir. Gesekan tersebut akan semakin besar apabila kecepatan serta jumlah air semakin besar.
Erosi Ablasi ini yang dikarenakan oleh air yang mengalir dibagi menjadi beberapa tingkatan, sesuai dengan tingkatan kerusakannya, antara lain sebagai berikut,
Erosi percik (Splash Erosion) adalah suatu proses pengikisan yang terjadi oleh percikan suatu air. Percikan itu berupa partikel tanah didalam jumlah yang kecil serta juga diendapkan di tempat lain.
Erosi lembar (Sheet Erosion) adalah suatu proses pengikisan tanah yang tebalnya sama atau juga merata didalam suatu permukaan tanah.
Erosi alur (Rill Erosion) terjadi disebabkan air yang mengalir berkumpul didalam suatu cekungan, sehingga pada cekungan tersebut terjadi suatu erosi tanah yang lebih besar. Alur-alur akibat erosi tersebut dapat dihilangkan dengan melalui cara pengolahan tanah biasa.
Erosi parit (Gully Erosion) merupakan proses terjadinya erosi parit tersebut sama halnya dengan erosi alur, namun saja saluran-saluran yang terbentuk sudah dalam, sehingga tidak dapat untuk dihilangkan dengan pengolahan tanah yang biasa.
Abrasi
Merupakan suatu erosi yang disebabkan oleh air laut ialah sebagai hasil dari erosi marine. Tinggi rendahnya suatu erosi akibat air laut tersebut dipengaruhi oleh besar kecilnya suatu kekuatan gelombang.
Erosi oleh air laut merupakan suatu pengikisan pada pantai oleh pukulan gelombang laut yang terjadi dengan secara terus-menerus terhadap dinding pantai.
Bentang alam yang disebabkan oleh erosi air laut, antara lain ialah sebagai berikut :
- Cliff (tebing terjal),
- Notch (takik),
- Gua di pantai,
- Wave cut platform (punggungan yang terpotong gelombang),
- Tanjung,
- Teluk.
Eksarasi
Eksarasi adalah suatu erosi yang disebabkan oleh hasil pengerjaan es. Jenis erosi eksarasi ini hanya terjadi didaerah yang mempunyai musim salju atau juga di daerah pegunungan tinggi.
Proses terjadinya erosi eksarasi ini, diawali oleh turunnya salju di suatu lembah dilereng atau juga perbukitan. Lama kelamaan salju ituakan menumpuk pada lembah, sehingga akan menjadi padat serta juga terbentuklah massa es yang berat. Berkat gaya gravitasi, massa es itu akan merayap menuruni lereng pegunungan atau juga perbukitan.
Deflasi
Arti Deflasi adalah suatu erosi yang disebabkan oleh tenaga angin. Pada awalnya angin tersebut hanya menerbangkan pasir dan juga debu, namun tetapi kedua benda itu dijadikan senjata untuk menghantam batuan yang lebih besar, sehingga pasir dan debu itu akan mengikis batuan tersebut.
Dampak Erosi
Berikut ini beberapa dampat akibat terjadinya Erosi terhadap alam.
- Hilangnya kesuburan tanah akibat hanyutnya pertikel-partikel atau mineral-mineral dalam tanah, sehingga sulit dijadikan lahan untuk bercocok tanam.
- Penurunan hasil panen
- Peningkatan biaya penggunaan pupuk
- Penurunan kemampuan tanah dalam menyerap air (infiltrasi). Hal ini nantinya dapat mengakibatkan
- peningkatan limpahan air di permukaan tanah dan pada akhirnya dapat terjadi banjir.
- Terjadinya perubahan struktur tanah
- Perubahan profil tanah
- Lahan menjadi tandus
Proses Erosi
Ada beberapa tahapan Erosi, nah disini akan kami berikan sedikit penjelasan mengenai prosesnya.
Iklim
Iklim dapat mempengaruhi erosi oleh karena menentukan indeks erosifitas hujan. Selain itu,komponen iklim yaitu curah hujan dapat mempengaruhi laju erosifitas secara terus menerussesuai intensitas hujan yang terjadi.
Tanah
Sedang tanah dengan sifat-sifatnya itu dapat menentukan besar kecilnya laju pengikisan (erosi)dan dinyatakan sebagai faktor erodibilitas tanah (kepekaan tanah terhadap erosi atau ketahanantanah terhadap adanya erosi).
Topografi
Kemampuan tanah terbawa air erosi dipengaruhi oleh topografi suatu wilayah. Kondisi wilayahyang dapat menghanyutkan tanah sebagai sedimen erosi secara cepat adalah wilayah yangmemiliki kemiringan lereng yang cukup besar. Sedangkan pada wilayah yang landai akan kurangintensif laju erosifitasnya, karena lebih cenderung untuk terjadi penggenangan.
Tanaman Penutup Tanah
Tanaman penutup tanah (vegetasi) berperan untuk menjaga agar tanah lebih aman dari percikan-percikan yang terjadi akibat jatuhnya air hujan ke permukaan tanah. Selain melindungi daritimpaan titik-titik hujan, vegetasi juga berfungsi untuk memperbaiki susunan tanah denganbantuan akar-akar yang menyebar.
Manusia
Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun menekan laju erosi.Dalam proses mempercepat erosi, manusia banyak melakukan kesalahan dalam pengelolaanlingkungan, seperti penambangan, eksploitasi hutan, pengerukan tanah, dan lain sebagainya.Sedangkan dalam penanggulangan laju erosi, manusia dapat melakukan evaluasi konservasilahan dengan cara reboisasi, pembuatan terasering pada areal pertanian,dan lain-lain.
Pencegahan Erosi
Bagaimana cara mencegah Erosi tanah, disini setidaknya ada 8 cara mencegah terjadinya erosi diantaranya adalah.
1. Lakukan Konservasi Tanah
Pengertian dasar dari Konservasi tanah adalah serangkaian upaya dan strategi untuk mencegah dan menghambat proses terjadinya pengikisan tanah dan perubahan struktur biologi dan kimiawi akibat kesalahan dalam pengolahan tanah seperti pengasaman, salinisasi dan kontaminasi zat berbahaya lainnya.
2. Membuat Terasering
Terassering merupakan salah satu bentuk pencegahan erosi yang paling sering dilakukan yakni dengan cara membuat teras demi teras seperti tangga pada lahan yang miring sehingga ketika turun hujan air tidak langsung hanyut begitu saja sehingga peluang terjadinya pengikisan tanah dapat di tekan seminimal mungkin. Dengan membuat sistem lahan yang berteras seperti ini akan membuat tanah semakin stabil begitu juga sangat baik untuk tanaman yang tumbuh di atas tanah tersebut. Namun pembuatan terasering juga akan mempengaruhi lapisan atmosfer bumi karena akan membuat konservasi tanah yang akan merubah sedikit struktur pada tanah.
3. Countur Farming
Merupakan sistem penanaman berdasarkan garis kontur suatu tanah sehingga sistem perakaran tanaman akan semakin solid dan sanggup menahan tanah ketika terjadi hujan deras. Pembuatan sistem kontur tanah ini seperti membuat perangkap tanah sehingga tidak mudah hanyut terbawa air, membuat teras bangku atau gundulan. Sistem penanaman kontur ini sudah banyak diperkenalkan kepada petani di Indonesia untuk mengembangkan pertanian secara berkelanjutan.
4. Membuat Tanggul Pasangan
Setiap lahan yang miring wajib dibuatkan semacam tanggul yang searah dan sejajar dengan kontur tanah, dengan demikian air hujan dapat tertampung dari langsung menyerap kedalam tanah sehingga mengurangi terjadinya Run Off atau aliran permukaan. Pada daerah tanggul tersebut lebih bagusnya ditanami oleh tanaman seperti jagung yang memiliki batang yang tinggi, dengan demikian air tidak akan terlalu lama tergenang di daerah tanggul.
5. Optimalkan Drainase atau Saluran Air
Tujuan adanya drainase ini untuk menjadi jalur pelepasan air sehingga sisa air yang tidak terserap oleh vegetasi penutup lahan atau buffering, dapat segera alirkan ketempat yang lebih rendah.
6. Lakukan Rotasi Tanam (Crop Rotation)
Merupakan salah satu upaya yang bertujuan untuk menjaga kelestarian unsur hara yang terkadung dalam tanah dengan cara melakukan pengiliran jadwal penanaman jenis tumbuhan sehingga zat yang berguna bagi kesuburan tanah tidak habis diserap oleh satu jenis tanaman saja. Jika unsur hara sudah habis maka akan semakin rentan terjadinya pengkisan lapisan tanah paling atas, tempat humus berada dan tidak akan menjadi penyebab pemanasan global.
7. Lakukan Reboisasi
Hal ini menjadi langkah preventif yang paling signifikan pengaruhnya. Penyebab terjadinya erosi tidak hanya karena buruknya sistem bercocok tanam melainkan disebabkan juga oleh dampak akibat kerusakan hutan gundul akibat kegiatan penebangan illegal.
8. Menjaga Kelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai perlu dijaga karena merupakan penahan tanah supaya tidak habis terbawa aliran sungai, terlebih jika sungainya beraliran deras. Masih rendahnya kesadaran masyarakat yang tinggal disekitar DAS, menjadi biang kerok rusaknya ekosistem daerah pinggiran aliran sungai tersebut. Salah satu solusi untuk menekan proses terjadinya pengikisan tanah yakni dengan dibuatkan tembok batu berangka besi di sepanjang aliran sungai.
Pelajari Juga:
- Ciri-ciri Profesional, Faktor, Prinsip, Etika, Konsep dan Contohnya
- Fungsi Jurnal, Jenis, Manfaat, Prinsip dan Contohnya
- Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro, Tujuan, Perbedaan, Ciri, Ruang Lingkup dan Contohnya
- Pengertian Tata Surya, Susunan, Teori, Sejarah, Struktur, Nama Planet dan Gambar
Itulah materi Erosi, Jenis, Penyebab, Macam, Dampak, Proses, Pencegahan dan Contohnya semoga bisa menambah ilmu pengetahuan kita semua ya.