Pengertian Jamur Definisi Reproduksi Ciri Struktur Klasifikasi Jenis dan Contoh Spesies Fungi

Pengertian Jamur, Reproduksi, Ciri, Struktur, Klasifikasi, dan Contoh Spesies

Pengertian Jamur, Reproduksi, Ciri, Struktur, Klasifikasi, dan Contoh Spesies. Pembahasan materi jamur aau fungi yang meliputi definisi, alat cara reproduksi, ciri khas, struktur bagian-bagian dari jamur, klasifikasi dan contoh jamur yang ada di alam ini.

Sebelumnya kami juga telah sajikan materi pelajaran perbedaan monokotil dan dikotil pada tumbuhan, serta juga materi tentang manfaat keanekaragaman hayati, sehingga kita harus melestarikannya. Dan hari ini RUMUSPELAJARAN.COM akan melanjutkan pembahasan tentang definisi jamur.

Pasalnya kami yakin derdamparnya sobat di blog ini karena sedang mencari referensi materi mengenai jamur, baik itu pengertian jamur, sifat jamur, reproduksi jamur, klasifikasi jamur, cara hidup jamur, habitat fungi, struktur dan bagian jamur.

Oke langsung saja mari simak penjelasnya berikut ini. Namun sebelum itu ada baiknya jika sobat siapkan terlebih dulu buku dan peralatan tulis lainnya untuk mencatat poin-poin penting pada materi pelajaran mengenai jamur ini.

Pengertian Jamur

Kata Jamur berasal dari Bahasa latin, yaitu Fungi. Jamur (fungi) adalah tumbuhan yang mempunyai membran inti (eukariotik). Jamur atau fungi merupakan makhluk heterotof karena tidak memiliki klorofil, dan tidak bisa memproduksi makanan sendiri.

Sebagian besar jamur hidup sebagai Parasit, bersifat Saprofit, mempunyai Simbiosis Mutualisme dan membentuk Lichenes.

Reproduksi Jamur

Cara Reproduksi pada Jamur

Jamur atau fungsi melakukan reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif), berikut adalah penjelasannya.

1. Reproduksi Aseksual (Vegetatif)

Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler.

2. Reproduksi Seksual (Generatif)

Sedangkan jenis jamur yang berproduksi secara seksual akan menggunakan alat reproduksi berupa Zigospora, Askospora, dan Basidiospora.

Sebagian besar Jamur bisa berkembang atau hidup di tempat yang lembab, air laut, air tawar, tempat yang mempunyai kandungan asam rendah, tempat yang mengandung zat organik, dan tempat yang terhindar dari sinar matahari.

PELAJARI JUGA: PERBEDAAN BIOTIK DAN ABIOTIK

Ciri-ciri Jamur

Adapun ciri-ciri jamur atau fungsi yang dapat membedakannya dengan jenis kingdom plantae, antara sebagai berikut:

  • Mempunyai komponen Inti sejati.
  • Bagian tubuh terdiri dari satu sel atau banyak sel.
  • Mempunyai Ddnding sel yang tersusun oleh Zat Kitin.
  • Tidak memiliki Klorofil.
  • Tidak bisa membuat makanan sendiri (heterotrof).
  • Sebagian besar hidup sebagai parasite.
  • Menyimpan makanan ke dalam bentuk Glikogen.
  • Berkembang Biak dengan membentuk spora, membelah diri, dan fragmentasi.
  • Tubuh terbentuk berupa benang-benang halus yang disebut Hifa.
  • Setiap bagian tubuh tidak bisa dibedakan antara batang, akar, dan daun (Thallus).

Struktur Jamur

Struktur Bagian Jamur Fungi

  • Struktur tubuh jamur terdiri dari sel eukariotik yang terdiri dari dinding sel yang mengandung zat kitin. Uniknya, zat kitin pada jamur mirip dengan substansi kitin pada kerangka luar athropoda pasangan. Zat kitin ini terbuat dari polisakarida, sifatnya kuat dan fleksibel.
  • Benang halus yang membentuk tubuh jamur disebut Hifa.
  • Hifa pada jamur bisa menjadi cabang yang akan membentuk jaringan yang disebut miselium.
  • Miselium ini akan membentuk sebuah jalinan untuk membentuk tubuh buah seperti pada jamur merang.
  • Selain itu, hifa pada jamur juga mempunyai pembatas atau sekat antar sel yang disebut septa. Pada jamur, septa ini mempunyai pori yang cukup besar sehingga organel sel bisa mengalir dari sel ke sel lainnya.
  • Pada beberapa jenis jamur, hifa tidak mempunyai sekat yang disebut dengan hifa asepta. Hifa ini adalah massa sitoplasma yang panjang dan mengandung ratusan hingga ribuan nucleus yang dikenal dengan hifa senositik. Inti sel yang jumlahnya banyak dipengaruhi oleh pembelahan inti sel yang berulang tanpa disertai pembelahan sitoplasma.
  • Ada juga hifa yang bercabang-cabang dan membentuk miselium yang dapat memungkinkan jamur mengabsorbsi nutrisi lebih banyak.
  • Jamur yang bersifat parasitisme mempunyai hifa yang termodifikasi yang disebut dengan haustorium.
    Sedangkan haustorium ini mempunyai ujung yang berfungsi untuk menembus jaringan host dan mengabsorbsi nutrisi dari host.
  • Ada juga hifa pada sebagian miselium berdiferensiasi membentuk alat reproduksi yang berfungsi untuk menghasilkan spora. Miselium ini disebut dengan miselium generatif.

Klasifikasi Jamur

Jenis-jenis jamur sangat banyak sekali. Adapun klasifikasi jamur yang ada di alam antara lain sebagai berikut.

1. Zygomycota

Jenis Jamur Zygomycota

Jenis jamur Zygomycota mempunyai bentuk Spora yang berdinding tebal (Zygospora). Berikut adalah ciri-ciri Zygomycota:

  • Bereproduksi dengan cara Aseksual dan Seksual.
  • Memiliki sifat Koenositik (mempunyai beberapa inti sel).
  • Mempunyai dinding sel yang tersusun dari Zat Kitin.
  • Mempunyai Hifa yang berguna untuk menyerap makanan (Rhizoid).
  • Mempunyai Hifa yang tidak bersekat.

Contoh spesies jamur Zygomycota:

  • Rhizophus Stolonifer (Tumbuh pada roti)
  • Mucor Mucedo (Tumbuh pada kotoran ternak)
  • Rhizophus Oryzae (Bahan pembuat tempe)
  • Rhizophus Nigricans (Penghasil Asam Fumarat)

2. Ascomycota

Jenis Jamur Ascomycota

Berikut adalah ciri-ciri jenis jamur Ascomycota:

  • Setiap sel memiliki satu Inti.
  • Mempunyai satu Sel atau banyak Sel.
  • Mempunyai Hifa yang bersekat-sekat.
  • Mempunyai sel Askospora yang merupakan hasil dari reproduksi generatif.
  • Mempunyai dinding sel yang terbentuk dari Zat Kitin.
  • Bereproduksi dengan cara Seksual dan Aseksual.
  • Hidup sebagai Parasit dan Saprofit.
  • Bersimbiosis pada Ganggang Hijau dan Ganggang Biru dengan membentuk Lumut Kerak.
  • Mempunyai alat pembentuk Spora yang disebut Askus, yakni sebuah sel berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya Askospora.

Contoh spesies jamur Ascomycota:

  • Aspergillus Wentii (Bahan untuk membuat Kecap)
  • Sacharomyces Cerevisae (Ragi) (Bahan untuk membuat Bir, Roti atau Alkohol)
  • Penicillium Notatumndan Penicellium Chrysogenum (Penghasil Antibiotik Penisilin)

3. Basidiomycota

Jenis Jamur Basidiomycota

Berikut adalah ciri-ciri jenis jamur Basidiomycota:

  • Dalam Basidiokarp mempunyai jalinan-jalinan benang Hifa.
  • Benang Hifa yang bermuatan positif akan bertemu dengan Basidium negatif.
  • Plasmogami membentuk Miselium Dikariotik.
  • Miselium yang bersekat-sekat.
  • Miselium tumbuh pada tubuh buah (Basidokrap) dengan beraneka ragam bentuk.
  • Bereproduksi secara Seksual dengan alat berupa Basidiospora.
  • Bereproduksi biak secara Aseksual dengan alat berupa Konidispora.
  • Mempunyai ukuran Makroskopis yang hidup sebagai Parasit dan Saprofit.
  • Pada ujung Miselium berupa gelembung, akan membentuk Basidium yang berguna sebagai tempat untuk memproduksi empat Spora bertangkai.

Contoh spesies jamur Basidiomycota:

  • Amanita Phalloides dan Amanita Muscaria (Jamur Beracun)
  • Ustilago Maydis atau Jamur Api (Terdapat pada batang kayu)
  • Volvariela Volvacae atau Jamur Merang (Bisa dikonsumsi dan dapat dibudidayakan)
  • Auricularia Polytricha atau Jamur Kuping (Bisa dikonsumsi dan dapat dibudidayakan)

4. Deuteromycota

Jenis Jamur Deuteromycota

Berikut ciri-ciri jenis jamur Deuteromycota:

  • Mempunyai Hifa yang bersekat-sekat
  • Hidup sebagai Saprofit dan Parasit
  • Jamur tidak sempurna (Fungi Imferfecti)
  • Tidak diketahui cara bereproduksi generatifnya (seksual)
  • Bereproduksi secara Aseksual dengan Konidia.
  • Mempunyai bentuk tubuh berukuran mikroskopis.

Contoh spesies jamur Deuteromycota:

  • Curvularia Sp (Parasit pada tumbuhan)
  • Microsporum Sp dan Trighophyton Sp (Menyebabkan penyakit Kurap)
  • Monillia Sitophila (Bahan membuat Oncom)
  • Ephidermophyton Floocosum (Menyebabkan penyakit pada kaki Atlet)

Demikianlah pembahasan materi pengertian jamur, reproduksi, ciri, struktur, klasifikasi, dan contoh spesies jamur yang ada di alam sekitar. Semoga bermanfaat bagi sobat yang sedang mencari referensi materi tentang jamur (fungi). Jangan lupa pelajari juga klasifikasi gymnospermae dan struktur angiospermae yang telah kami sajikan di halaman lainnya.